Al-Quran Surat
Al-Ankabut ayat 41
·
Orang -orang yang mengambil
pelindung-pelindung selain Allah
Ini
adalah perumpamaan yang dibuat oleh Allah bagi orang-orang musyrik yang
menjadikan [bagi mereka] ilah-ilah selain Allah, dimana mereka mengharapkan pertolongannya,
meminta rizky dan berpegang pada mereka dalam keadaan sempit.
·
Laba-laba yang membuat
rumah
Fungsi
utamanya adalah menangkap serangga lain untuk dimakan oleh laba-laba dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam jurnal ilmiah science edisi 5
Januari 1996, ilmuwan Jelinski dan koleganya dari Cornell University, Itacha,
New York, mengungkapkan sebagian rahasia laba-laba. Dalam penelitiannya di
laboratorium, ditemukan bahwa jaring laba-laba yang diproduksi dari tubuh
binatang itu sendiri, terbuat dari molekul-molekul berbentuk serat, yang
tersusun dari residu asam amino glisin 42%, alanin 25%, dan 33% sisinya
glutamin, serin dan triosin. Analisis Resonansi Magnetik Serat terhadap jaring
laba-laba yang mengandung 40% alanin menunjukkan suatu struktur yang
terorganisir sangat rapi seperti kristal. Jaring laba-laba ternyata tahan air
dan memiliki 5 kali lebih besar dari pada baja dengan ukuran sama, dan 2 kali
lentur dari pada serat nilon.
Menurut
Bambang Ariwahjoedi dan Zeily Nurachman, ahli kimia dan teknnik material dari
ITB, kekuatan jaring serat laba-laba adalah 1x1.000.000.000 N/m kuadrat. Ini
hampir sama kuatnya dengan serat kevlar, serat polimer sintetis yang dipakai
sebagai bahan pembuatan rompi anti peluru. Sedangkan ketangguhannya, 4 kali
lebih besar. Penelitian membuktikan bahwa jaring laba-laba sanggup menahan dan
menjerat serangga besar, kecil, lalat, belalang sampai burung pipit.
Begitu
kuatnya serat jaring laba-laba ini, sehingga dimungkinkan untuk menjadi bahan
tekstil anti peluru, penguat material komposit untuk selubung peralatan
elektronik, body mobil, dan bahan pesawat terbang. Laba-laba menjadi sumber
inspirasi bagi penciptaan material baru yang bersumber dari mahluk hidup, bio
materials, seperti protein, polisakarida, dan lain-lain. Dengan berkembangnya
ilmu bio-engineering, laba-laba bisa diternakkan menjadi berjuta-juta ekor,
diberi makan larutan zat tertentu untuk secara massal ”dipekerjakan”
memproduksi serat yang sangat kuat bagikeperluan industri. Teknologi gen-cloning
bisa digunakan untuk membuat bakteri yang dapat dikerahkan memproduksiserat
laba-laba secara in vitro dalam tabung kimia. Para arsitek dari Jerman sudah
mengembangkan konstruksi bentangan lebar yang sangat kuat tapi tipis yang
diilhami dari jaring laba-laba
·
Rumah yang paling lemah
adalah rumah laba-laba
Laba-laba
adalah salah satu hewan soliter yang artinya mereka melakukan aktifitas mencari makanan sendiri
dengan membuat sarang yang terpisah dari kelompoknya. Induk laba-laba sekali
bertelur berjumlah ratusan dan menetas pada waktu bersamaan, setelah itu anak
laba-laba yang masih kecil itu akan bersama-sama melakukan aktivitas memakan
tubuh induknya sampai habis tidak tersisa sama sekali untuk memenuhi kebutuhan
nutrisinya, setelah tubuh si induk habis mereka akan melakukan proses kanibal
berikutnya yakni memakan laba-laba lain yang lebih lemah sebelum akhirnya
saling membubarkan diri dari kelompoknya dan membuat sarangnya masing-masing
"Makna
dari surat Al Ankabut ayat 41 bukan ditekankan pada sarang laba-laba yang
seratnya rapuh (karena terbukti ada juga serat laba-laba yang lebih kuat dari
kevlar) akan tetapi artinya lebih ditekankan pada sifat laba-laba yang saling
bunuh untuk mempertahankan hidup masing-masing tanpa ada rasa kebersamaan
diantara mereka sendiri. Termasuk memakan tubuh induknya, memangsa yang lemah
pada kelompok mereka, akhirnya berpisah untuk membuat sarangnya masing-masing
dan memulai siklus hidup dari awal lagi. Begitu seterusnya....."
Mungkinkah
sarang laba-laba bisa memberikan perlindungan pada makhluk lain, jika sifat
alamiah mereka seperti tersebut pada terjemahan bebas diatas. Menetas, memakan
induknya, memangsa yang lemah dari kaumnya sendiri, membuat sarangnya
masing-masing, menunggu mangsa datang dan menghisapnya.
Atau memang
penjelasan tentang hal diatas adalah simbol atau perlambang dari Allah pada
makhluk ciptaanNya yang bernama 'Manusia' Bukankah perlindungan bagi umat
manusia hanya dari Allah Ta'alla dan atas seijin Allah Ta'alla bukan dari sesama makhluk.
·
Kalau mereka mengetahui
Allah SWT menegaskan di ayat berikutnya
Surat Al-Ankabut ayat 43:
Demikianlah
Allah mengumpamakan sesuatu perumpamaan bagi manusia. Hanya orang berakallah
yang dapat memikirkan perumpamaan tersebut. Sengaja Allah mengambil laba-laba
sebagai perumpamaan, karena itu barangkali yang mudah bagi mereka untuk
memahaminya. Selain dari itu, juga dimaksudkan untuk menerangkan segala
keraguan mereka selama ini. Bagi orang yang selalu menggunakan hati dan
pikirannya dan bagi ahli-ahli ilmu pengetahuan, pastilah dapat memahami
perumpamaan seperti tersebut dan akan semakin banyak mengetahui rahasia-rahasia
Allah yang terkandung dalam ayat-ayat-Nya. Diriwayatkan dari Jabir bahwa
Rasulullah pernah berkata:
العالم من عقل عن الله تعالى وعمل بطاعته واجتنب سخطه
Artinya:
Orang yang berilmu itu ialah orang yang selalu memikirkan Allah (dengan memperhatikan makhluk) yang diciptakan Allah, kemudian beramal dalam rangka taat kepada-Nya serta menjauhi segala kemarahan-Nya.
·
Kesimulan
Allah
menjadikan laba-laba sebagai contoh dalam Al Qur’an, bukan karena laba-laba
binatang yang istimewa sepertihalnya semut atau lebah, melainkan karena
laba-laba merupakan binatang yang lemah dan bodoh. Laba-laba membuat sarang
(rumah) yang terbuat dari benang halus untuk melindungi dirinya dari panas dan
dingin serta untuk menolak penderitaan bagi dirinya. Akan sang laba-laba tidak
mengetahui kalau rumahnya yang berupa jaring-jaring itu meski terkesan sangat
indah dilihat tapi sangat rapuh, dan ternyata tidak dapat melindunginya dari
kesengsaraan ketika ia membutuhkannya. Sebagaimana disebutkan Qur’an Surah
Al-Ankabut Ayat 41, Allah memberikan perumpamaan itu berkaitan dengan kebodohan
orang-orang musyrik yang menjadikan berhala dan patung sebagai sesembahan dan
penolong bagi mereka. Padahal, berhala dan patung itu sama sekali tidak dapat
menolong mereka. Maka, Allah menyamakan kekurangan dan kelemahan orang-orang
musyrik dengan laba-laba dalam mencari pelindung untuk dirinya. Orang-orang
musyrik dan laba-laba sama-sama bodoh di dalam membuat pengaman dan pelindung
untuk dirinya, karena pelindung yang diharapkan dapat melindungi mereka
ternyata tidak dapat diandalkan.
0 komentar:
Posting Komentar