Kamis, 12 Mei 2016

Al-Quran Surat Al-Ankabut ayat 41

Al-Quran Surat Al-Ankabut ayat 41




·         Orang -orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah
Ini adalah perumpamaan yang dibuat oleh Allah bagi orang-orang musyrik yang menjadikan [bagi mereka] ilah-ilah selain Allah, dimana mereka mengharapkan pertolongannya, meminta rizky dan berpegang pada mereka dalam keadaan sempit.
·         Laba-laba yang membuat rumah
Fungsi utamanya adalah menangkap serangga lain untuk dimakan oleh laba-laba dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam jurnal ilmiah science edisi 5 Januari 1996, ilmuwan Jelinski dan koleganya dari Cornell University, Itacha, New York, mengungkapkan sebagian rahasia laba-laba. Dalam penelitiannya di laboratorium, ditemukan bahwa jaring laba-laba yang diproduksi dari tubuh binatang itu sendiri, terbuat dari molekul-molekul berbentuk serat, yang tersusun dari residu asam amino glisin 42%, alanin 25%, dan 33% sisinya glutamin, serin dan triosin. Analisis Resonansi Magnetik Serat terhadap jaring laba-laba yang mengandung 40% alanin menunjukkan suatu struktur yang terorganisir sangat rapi seperti kristal. Jaring laba-laba ternyata tahan air dan memiliki 5 kali lebih besar dari pada baja dengan ukuran sama, dan 2 kali lentur dari pada serat nilon.
Menurut Bambang Ariwahjoedi dan Zeily Nurachman, ahli kimia dan teknnik material dari ITB, kekuatan jaring serat laba-laba adalah 1x1.000.000.000 N/m kuadrat. Ini hampir sama kuatnya dengan serat kevlar, serat polimer sintetis yang dipakai sebagai bahan pembuatan rompi anti peluru. Sedangkan ketangguhannya, 4 kali lebih besar. Penelitian membuktikan bahwa jaring laba-laba sanggup menahan dan menjerat serangga besar, kecil, lalat, belalang sampai burung pipit.
Begitu kuatnya serat jaring laba-laba ini, sehingga dimungkinkan untuk menjadi bahan tekstil anti peluru, penguat material komposit untuk selubung peralatan elektronik, body mobil, dan bahan pesawat terbang. Laba-laba menjadi sumber inspirasi bagi penciptaan material baru yang bersumber dari mahluk hidup, bio materials, seperti protein, polisakarida, dan lain-lain. Dengan berkembangnya ilmu bio-engineering, laba-laba bisa diternakkan menjadi berjuta-juta ekor, diberi makan larutan zat tertentu untuk secara massal ”dipekerjakan” memproduksi serat yang sangat kuat bagikeperluan industri. Teknologi gen-cloning bisa digunakan untuk membuat bakteri yang dapat dikerahkan memproduksiserat laba-laba secara in vitro dalam tabung kimia. Para arsitek dari Jerman sudah mengembangkan konstruksi bentangan lebar yang sangat kuat tapi tipis yang diilhami dari jaring laba-laba

·         Rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba
Laba-laba adalah salah satu hewan soliter yang artinya mereka  melakukan aktifitas mencari makanan sendiri dengan membuat sarang yang terpisah dari kelompoknya. Induk laba-laba sekali bertelur berjumlah ratusan dan menetas pada waktu bersamaan, setelah itu anak laba-laba yang masih kecil itu akan bersama-sama melakukan aktivitas memakan tubuh induknya sampai habis tidak tersisa sama sekali untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, setelah tubuh si induk habis mereka akan melakukan proses kanibal berikutnya yakni memakan laba-laba lain yang lebih lemah sebelum akhirnya saling membubarkan diri dari kelompoknya dan membuat sarangnya masing-masing
"Makna dari surat Al Ankabut ayat 41 bukan ditekankan pada sarang laba-laba yang seratnya rapuh (karena terbukti ada juga serat laba-laba yang lebih kuat dari kevlar) akan tetapi artinya lebih ditekankan pada sifat laba-laba yang saling bunuh untuk mempertahankan hidup masing-masing tanpa ada rasa kebersamaan diantara mereka sendiri. Termasuk memakan tubuh induknya, memangsa yang lemah pada kelompok mereka, akhirnya berpisah untuk membuat sarangnya masing-masing dan memulai siklus hidup dari awal lagi. Begitu seterusnya....."

Mungkinkah sarang laba-laba bisa memberikan perlindungan pada makhluk lain, jika sifat alamiah mereka seperti tersebut pada terjemahan bebas diatas. Menetas, memakan induknya, memangsa yang lemah dari kaumnya sendiri, membuat sarangnya masing-masing, menunggu mangsa datang dan menghisapnya.

Atau memang penjelasan tentang hal diatas adalah simbol atau perlambang dari Allah pada makhluk ciptaanNya yang bernama 'Manusia' Bukankah perlindungan bagi umat manusia hanya dari Allah Ta'alla dan atas seijin  Allah Ta'alla bukan dari sesama makhluk.

·         Kalau mereka mengetahui
Allah SWT menegaskan di ayat berikutnya Surat Al-Ankabut ayat 43:






Demikianlah Allah mengumpamakan sesuatu perumpamaan bagi manusia. Hanya orang berakallah yang dapat memikirkan perumpamaan tersebut. Sengaja Allah mengambil laba-laba sebagai perumpamaan, karena itu barangkali yang mudah bagi mereka untuk memahaminya. Selain dari itu, juga dimaksudkan untuk menerangkan segala keraguan mereka selama ini. Bagi orang yang selalu menggunakan hati dan pikirannya dan bagi ahli-ahli ilmu pengetahuan, pastilah dapat memahami perumpamaan seperti tersebut dan akan semakin banyak mengetahui rahasia-rahasia Allah yang terkandung dalam ayat-ayat-Nya. Diriwayatkan dari Jabir bahwa Rasulullah pernah berkata: 

العالم من عقل عن الله تعالى وعمل بطاعته واجتنب سخطه
Artinya:
Orang yang berilmu itu ialah orang yang selalu memikirkan Allah (dengan memperhatikan makhluk) yang diciptakan Allah, kemudian beramal dalam rangka taat kepada-Nya serta menjauhi segala kemarahan-Nya.
·         Kesimulan
Allah menjadikan laba-laba sebagai contoh dalam Al Qur’an, bukan karena laba-laba binatang yang istimewa sepertihalnya semut atau lebah, melainkan karena laba-laba merupakan binatang yang lemah dan bodoh. Laba-laba membuat sarang (rumah) yang terbuat dari benang halus untuk melindungi dirinya dari panas dan dingin serta untuk menolak penderitaan bagi dirinya. Akan sang laba-laba tidak mengetahui kalau rumahnya yang berupa jaring-jaring itu meski terkesan sangat indah dilihat tapi sangat rapuh, dan ternyata tidak dapat melindunginya dari kesengsaraan ketika ia membutuhkannya. Sebagaimana disebutkan Qur’an Surah Al-Ankabut Ayat 41, Allah memberikan perumpamaan itu berkaitan dengan kebodohan orang-orang musyrik yang menjadikan berhala dan patung sebagai sesembahan dan penolong bagi mereka. Padahal, berhala dan patung itu sama sekali tidak dapat menolong mereka. Maka, Allah menyamakan kekurangan dan kelemahan orang-orang musyrik dengan laba-laba dalam mencari pelindung untuk dirinya. Orang-orang musyrik dan laba-laba sama-sama bodoh di dalam membuat pengaman dan pelindung untuk dirinya, karena pelindung yang diharapkan dapat melindungi mereka ternyata tidak dapat diandalkan.

0 komentar:

Posting Komentar